Seperti yang telah kita ketahui bersama. Bahwa kemacetan
sudah menjadi persoalan yang sering dijumpai pada kota atau daerah maju.
Perputaran perekonomian dalam suatu kota tersebut erat kaitannya dengan
transportasi. Dalam suatu kota yang menjadi pusat perputaran ekonomi yang kuat,
transportasi menjadi salah satu permasalahan kota tersebut. Sering kali kita
jumpai bersama bahwa transportasi di kota-kota besar sering mengalami masalah. Masalah
tersebut adalah kemacetan.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi
kemacetan adalah tidak dapat bekerja dengan baik, tersendat, serat, terhenti
dan tidak lancar. Selain itu, Hoeve (1990) juga mengatakan bahwa “Kemacetan
merupakan masalah yang timbul akibat pertumbuhan dan kepadatan penduduk”sehingga
arus kendaraannya bergerak sangat lambat.
Kemacetan tentunya
membawa dampak negatif. Banyak sekali
kerugian yang diakibatkan dari kemacetan. Mulai dari waktu yang terbuang
sia-sia, keefektifan pekerjaan menurun, kualitas kerja seseorang menurun,
banyak uang yang terbuang hanya untuk membeli bahan bakar saja, banyaknya
polusi yang dihasilkan oleh asap knalpot yang merusak lapisan ozon pada bumi
kita, dan masih banyak lagi kerugian yang dihasilkan oleh kemacetan.
Kemacetan terjadi karena berbagai macam faktor yaitu;
1. Faktor jalan raya
2. Faktor kendaraan
3. Faktor manusia
4. Faktor lain
Contoh penyebab kemacetan adalah pengguna
jalan yang tidak tertib dalam berlalu lintas, penggunaan jalan yang tidak
sesuai dengan peruntukannya, pengemudi yang berlawanan arus, adanya parkir yang
tidak sesuai tempatnya, banyaknya penyeberang jalan yang tidak tertib.
Dinas terkait harus memperhatikan
dan meningkatkan kerja dari sarana dan prasarana jalan. Misalnya adalah
perbaikan pada jalan-jalan yang rusak, penggunaan jalan yang tepat dan sesuai
dengan kegunaannya, pelebaran jalan pada jalan-jalan yang memang sudah tidak
mampu lagi menampung kendaraan yang melintasi jalan tersebut, manajemen rekayasa
lalu lintas yang baik juga perlu dilakukan guna mengurangi kemacetan.
Selain dari segi sarana dan
prasarana. Tingkah laku manusia juga harus diperhatikan. Dengan budaya disiplin
berlalu lintas yang baik maka akan mengurangi kemacetan. Serta pembatasan
kendaraan dalam suatu kota dengan lebih memperbaiki dan mengutamakan sarapa
transportasi publik yang layak dan benar-benar bisa membuat penggunanya nyaman
dan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar